Indramayu, jabarhariini.blogsport.com
Untuk menanggulangi kekurangan stok
kedelai TA 2015,pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian dan Ketahanan
pangan, menggelontorkan Bantuan Sosial (Bansos) Program GP PTT – PAT PIP
Kedelai, belum lama ini kepada masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani. mekanisme
penyaluran bantuan sosial tersebut langsung diterima melalui Rekening
masing-masing kelompok Tani.sesuai pengajuan proposal kelompok tani,Sehingga
jumlah bantuan yang diterima setiap kelompok berfariatif tergantung pengajuan
lahan yang direalisasi oleh pemerintah.
Meskipun bantuan tersebut langsung
diterima oleh kelompok tani,tetapi tidak dijamin kalau bantuan tersebut akan
diterima utuh oleh penerima manfaat dan tidak ada intervensi dari Dinas terkait,sebab
fakta yang terjadi dilapangan Diduga masih ada oknum yang selalu memanfaatkan
momen tersebut sebagai tambang emas,dan dijadikan ajang bisnis untuk memperoleh
keuntungan dengan dalih jual beli prodak pertanian kepada kelompok tani,sebagai
senjatanya untuk menghilangkan sorotan serta bau yang tak sedap di mata masyarakat,
Dugaan seperti itu sudah bukan
rahasia umum lagi,kebanyakan penerima manfaat hanya bisa mengeluh,tanpa bisa
berbuat banyak,apabila ada interpensi dari oknum Dinas terkait,sehingga
persoalan seperti ini,mesti ditangani secara serius oleh pihak penegak hukum
untuk mencegah adanya penyimpangan uang negara seperti Kolusi,Korupsi dan
Nepotisme (KKN).
Keluhan dan tanpa bisa berbuat apa2,salah
satunya dikatakan warga masyarakat penerima manfaat program GP PTT – PAT PIP
Kedelai 2015 di wilayah Kecamatan Bangodua Kabupaten Indramayu – Jawa Barat,anggota
kelompok tani diwilayah itu merasa kecewa,dengan adanya bibit Kedelai yang
ditanaminya,lantaran jenis Kedelai yang diterimanya dari ketua Kelompok melalui
bendahara kelompok tani berinisial ARC,sebanyak 40 Kg /Ha.untuk ditanam,baru
diketahuinya sekarang setelah tanaman kedelai itu berumur dua bulan.selain
kembangnya berbeda-beda, ada juga sampai sekarang,yang belum berkembang,
“Setelah Dua bulan baru saya tahu
bahwa kedelai yang saya tanam ternyata jenisnya berbeda,tampak setelah tanaman
kedelai mulai berkembang,bahkan ada tanaman kacang kedelai yang sampai saat ini
belum berkembang,padahal waktu penanamannya bersamaan,”Ucap Warga yang tidak
mau disebutkan jati dirinya oleh wartawan.
Ditambahkannya,”pada waktu dimusyawarahkan antara
Ketua kelompok tani dengan anggota kelompok tani,selain bantuan bibit kedelai
dan obat, menurut ARC,Ulas warga, masing-masing anggota kelompok akan
mendapatkan bantuan Finansial senilai Rp.1.900.000,- dari program
tersebut,sebagai pendukung penanaman dan pemeliharaan Kedelai,
Alhamdulillah,sampai sekarang tanaman Kedelainya sudah mulai berkembang,tetapi
pendukungnya belum juga diterima.”Paparnya.
Sementara
itu,Minggu (01/11) pukul.19.00.wib. Bendahara kelompok Tani Sri Murni
I,berinisial ARC yang merangkap sebagai
Raksa Bumi di salah satu Desa wilayah Kecamatan Bangodua,ketika ditemui
dirumahnya,tidak ada ditempat,menurut istrinya,dari pagi belum pulang dan tidak
tahu perginya kemana.” Katanya. (Eka/Dd)