Kamis, 19 November 2015

Bantuan KUBE di Indramayu Membangkitkan Usaha Masyarakat


Indramayu, jabarhariiniblogsport.com
Pemberdayaan Fakir Miskin merupakan salah satu upaya strategis nasional dalam mewujudkan system ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial dan melindungi hak asasi manusia terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kementerian Sosial sebagai bagian dari lembaga yang berfokus pada program pembangunan kesejahteraan sosial melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok masyarakat miskin.
Salah satu program yang dilaksanakan adalah menyelenggarakan Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM) dengan pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan pemberian modal usaha yang disalurkan melalui perbankan. Adapun bentuk program yang dilaksanakan adalah Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) dengan penguatan modal usaha untuk memfasilitasi kelompok fakir miskin yang telah diwadahi dalam KUBE untuk mengelola Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
Pada Kesempatan waktu luang, diruang kerja Kasi PPS (Pemberdayaan Perlindungan dan Jaminan Sosial)  Ibu Atin Anafi di Dinsosnaker Indramayu mengatakan bahwa Indramayu yang mendapat Bantuan KUBE (Kelompok Usaha Bersama) Dari Kementrian Sosial mencakup 8 kelurahan di Kecamatan Indramayu yaitu : 1. Kelurahan Kepandean : 3 Kelompok.  2.Keluran Margadadi : 7 Kelompok.  3. Kelurahan Lemah Abang : 3 Kelompok. 4. Kelurahan Paoman : 9 Kelompok. 5. Kelurahan Karang Malang : 3 Kelompok. 6. Kelurahan Karang Anyar : 3 Kelompok. 7. Kelurahan Lemah Mekar : 6 Kelompok. 8. Kelurahan Bojong Sari : 16 Kelompok. Bantuan ini langsung diterima melalui Rekening Ketua Kelompok.
Penyaluranya Bantuan KUBE ditunjuk beberapa Pendamping yang proses peyeleksiannya dilakukan langsung dari Kementrian Sosial di Indramayu terdiri dari 5 pendampin yaitu Samsudin, Heri, Candri, Febi, Juniarsah. yang bertugas menangani beberapa Kelurahan,  dalam 1 Kelompok terdiri dari 10 orang, terdiri ketua, wakil dan bendahara. Bantuan tersebut dalam 1 kelompok mendapatkan 20 juta.
krisis ekonomi yang terjadi telah menyadarkan semua pihak bahwa pendekatan dan cara yang dipilih dalam penanggulangan kemiskinan selama ini perlu diperbaiki, yaitu ke arah pengokohan kelembagaan masyarakat. Keberdayaan kelembagaan masyarakat ini dibutuhkan dalam rangka membangun organisasi masyarakat warga yang benar-benar mampu menjadi wadah perjuangan kaum miskin, yang mandiri dan berkelanjutan dalam menyuarakan aspirasi serta kebutuhan mereka dan mampu mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan publik di tingkat lokal, baik aspek sosial, ekonomi maupun lingkungan, termasuk perumahan dan permukiman.
Pada saat ditemui di Kelurahan Bojong Sari, Lurah Bojong Sari Bp H. Samsudin. AS mengatakan bahwa bantuan tersebut langsung diberikan kepada Ketua Kelompok langsung lewat Rekening dan kelurahan Bojong Sari yang menerima baru  9 kelompok dan langsung ditangani oleh pendamping yang bernama Heri.
Lanjut Lurah Syamsudin mengatakan keberhasilan dalam pendekatan kelompok adalah peranan tenaga pendamping. Tugas tenaga pendamping yang seharusnya menjadi ujung tombak keberhasilan melalui bantuan manajemen dan bantuan teknis,  (deswin/edi sahara)

0 komentar:

Posting Komentar