Kamis, 19 November 2015

Bansos Program GP PTT – PAT PIP Kedelai TA 2015 Di Kab.Indramayu Di Duga Jadi Tambang Emas.



Indramayu, jabarhariini.blogsport.com
Untuk menanggulangi kekurangan stok kedelai TA 2015,pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian dan Ketahanan pangan, menggelontorkan Bantuan Sosial (Bansos) Program GP PTT – PAT PIP Kedelai, belum lama ini kepada masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani. mekanisme penyaluran bantuan sosial tersebut langsung diterima melalui Rekening masing-masing kelompok Tani.sesuai pengajuan proposal kelompok tani,Sehingga jumlah bantuan yang diterima setiap kelompok berfariatif tergantung pengajuan lahan yang direalisasi oleh pemerintah.
Meskipun bantuan tersebut langsung diterima oleh kelompok tani,tetapi tidak dijamin kalau bantuan tersebut akan diterima utuh oleh penerima manfaat dan tidak ada intervensi dari Dinas terkait,sebab fakta yang terjadi dilapangan Diduga masih ada oknum yang selalu memanfaatkan momen tersebut sebagai tambang emas,dan dijadikan ajang bisnis untuk memperoleh keuntungan dengan dalih jual beli prodak pertanian kepada kelompok tani,sebagai senjatanya untuk menghilangkan sorotan serta bau yang tak sedap di mata masyarakat,
Dugaan seperti itu sudah bukan rahasia umum lagi,kebanyakan penerima manfaat hanya bisa mengeluh,tanpa bisa berbuat banyak,apabila ada interpensi dari oknum Dinas terkait,sehingga persoalan seperti ini,mesti ditangani secara serius oleh pihak penegak hukum untuk mencegah adanya penyimpangan uang negara seperti Kolusi,Korupsi dan Nepotisme (KKN).
Keluhan dan tanpa bisa berbuat apa2,salah satunya dikatakan warga masyarakat penerima manfaat program GP PTT – PAT PIP Kedelai 2015 di wilayah Kecamatan Bangodua Kabupaten Indramayu – Jawa Barat,anggota kelompok tani diwilayah itu merasa kecewa,dengan adanya bibit Kedelai yang ditanaminya,lantaran jenis Kedelai yang diterimanya dari ketua Kelompok melalui bendahara kelompok tani berinisial ARC,sebanyak 40 Kg /Ha.untuk ditanam,baru diketahuinya sekarang setelah tanaman kedelai itu berumur dua bulan.selain kembangnya berbeda-beda, ada juga sampai sekarang,yang belum berkembang,
“Setelah Dua bulan baru saya tahu bahwa kedelai yang saya tanam ternyata jenisnya berbeda,tampak setelah tanaman kedelai mulai berkembang,bahkan ada tanaman kacang kedelai yang sampai saat ini belum berkembang,padahal waktu penanamannya bersamaan,”Ucap Warga yang tidak mau disebutkan jati dirinya oleh wartawan.
            Ditambahkannya,”pada waktu dimusyawarahkan antara Ketua kelompok tani dengan anggota kelompok tani,selain bantuan bibit kedelai dan obat, menurut ARC,Ulas warga, masing-masing anggota kelompok akan mendapatkan bantuan Finansial senilai Rp.1.900.000,- dari program tersebut,sebagai pendukung penanaman dan pemeliharaan Kedelai, Alhamdulillah,sampai sekarang tanaman Kedelainya sudah mulai berkembang,tetapi pendukungnya belum juga diterima.”Paparnya.
            Sementara itu,Minggu (01/11) pukul.19.00.wib. Bendahara kelompok Tani Sri Murni I,berinisial  ARC yang merangkap sebagai Raksa Bumi di salah satu Desa wilayah Kecamatan Bangodua,ketika ditemui dirumahnya,tidak ada ditempat,menurut istrinya,dari pagi belum pulang dan tidak tahu perginya kemana.” Katanya. (Eka/Dd)

0 komentar:

Posting Komentar