Indramayu, jabarhariini.blogsport.com
Sungai
praja gumiwang yang alirannya melintasi tiga desa maupun kelurahan, yakni,
paoman, Pabean Udik dan Karangsong, biasa dimanfaatkankan oleh warga sekitar
untuk aktivitas perdagangan, pembuatan dan perbaikan perahu maupun home industri kini menjadi kumuh
dan kotor.
Sungai yang alirannya bermuara pada perairan laut jawa tersebut, saat ini
memang kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, Terlihat aliran sungai dipenuhi
dengan tumpukkan sampah, limbah bahan
industri dan rumah
tangga yang menggenang
akibat kurangnya kesadaran masyarakat sekitar akan kebersihan.
Darmawi (48) pria warga desa pabean udik
kec.indramayu Kab.Indramayu
ketika berada disekitar aliran sungai tersebut kepada media sangat menyayangkan
melihat kondisi Sungai
Prajagumiwang
yang begitu kotor dan kumuh oleh banyaknya sampah menggenang di sepanjang
aliran sungai, padahal menurutnya belum lama ini kabupaten Indramayu
mendapatkan penghargaan sebagai simbol kabupaten bersih berupa piala Adipura,
dijelaskan olehnya kondisi seperti ini sudah lama terjadi, namun instansi
terkait kurang maksimal menangani permasalahan ini.
Instansi
terkait Pemkab
Indramayu yang memiliki
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) untuk pelestarian lingkungan hidup, yakni Badan
Lingkungan Hidup (BLH) kab. indramayu,
di kepalai Ir. Aep Surachman diruang kerjanya terkesan melemparkan
masalah tersebut ke instansi lain. ia mengatakan faktor seperti ini diduga disebabkan adanya pencemaran limbah dari
beberapa home industry yang beroperasi disekitar aliran sungai. baik home industri ikan asin maupun industri pembuatan perahu, Para pelaku industri
menggunakan sungai sebagai sarana pembuangan limbah, dalam hal
ini Diskopindag yang seharusnya turun tangan. katanya.
Bukan hanya itu,
tambahnya, Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra, juga harus bisa mengontrol
para nelayan yang menjadi anggotanya minimal memberi himbauan, sementara
untuk perizinan pembuatan perahu dipusatkan pada Syahbandar, pihak syahbandar
juga seharusnya ikut membantu dalam pelestarian sungai ini. sudah sejauh mana
mereka membantu untuk melestarikan sungai itu? tanyanya.
Terpisah Drs.
H. Susanto, BAE, Msi, Selaku Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten
Indramayu, diruang kerjanya, Rabu (2/12/2015).
sangat menyesali kondisi sungai yang sangat kotor tersebut, ia mengakui bahwa
pemkab Indramayu sudah sangat terlambat untuk membenahi dan
melestarikan kembali sungai ini karena pesatnya pertumbuhan penduduk yang
menempati pinggir sungai sebagai rumah tinggal maupun untuk usaha.(Eka
Ferdiana/H. Edi Sahara)
0 komentar:
Posting Komentar