Indramayu, jabarhariini.blogsport.com
Untuk
memproteksi masuknya kebutuhan pangan dari luar negeri salah satunya tahu dan tempe seiring akan diberlakukannya pasar bebas
Asean atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015 ini, Ketua Koperasi Perajin
Tahu dan Tempe (Kopti) Jawa Barat Drs. H. Asep Nurdin, M. Pd meminta agar Primer
Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) memproduksi atau membuat pabrik pengolahan
tahu dan tempe secara bersama-sama.
Jika
dikerjakan sendiri-sendiri kata Nurdin, pihaknya tidak bisa memonitor baik itu
kualitas, higienis, halal dan tidaknya tahu tempe yang diproduksi pengrajin. Intinya,
menjelang diberlakukannya MEA 2015, produksi bersama sebuah keharusan. Nurdin
tidak memungkiri rencana memproduksi/pabrik bersama akan sulit diterapkan
karena akan mendapat “perlawanan” dari
pengrajin, namun demikian jika rencana itu disosialisasikan terlebih
dahulu maka pengrajin akan memahami karena itu sebuah tuntutan untuk meningkatkan
daya saing menghadapi MEA 2015. “Rencana itu akan sulit diterapkan, namun jika
disosialisasikan terlebih dahulu, saya berkeyakinan pengrajin akan paham.
Intinya, menghadapi MEA 2015, hasil olahan tahu tempe harus melihat pangsa
pasar baik itu pasar lokal maupun ekspor, jika tidak, kita akan kalah bersaing
dengan tahu tempe dari negera tetangga,” kata Asep Nurdin disela-sela RAT ke-34
Primkopti Indramayu di aula Primkopti setempat, Sabtu (17/1).
Nurdin
menegaskan, karena MEA akan diberlakukan pada tahun 2015 ini, maka mau tidak
mau pengrajin tahu dan tempe harus siap menghadapi pasar global Asean. “Kita
tidak boleh terjebak hanya pada pasar domestik, kita harus berani bersaing
dengan produk ekspor. Jika tidak kita akan menjadi penonton di negeri sendiri,”
tegasnya.
Sementara
itu Ketua Primkopti Indramayu H. Supriyadi
mengatakan guna menyambut diberlakukannya MEA 2015 pihaknya akan
meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pengrajin tahu tempe di Indramayu.
Intinya, melalui peningkatan SDM pengrajin diharapkan pihaknya mampu bersaing
di kancah Asean dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Dikatakan, dengan kekuatan 11 orang karyawan pihaknya
telah memiliki jumlah anggota dilayani sebanyak 374 orang, anggota penuh 161
orang dan calon anggota sebanyak 196 orang.
Adapun performa Primkopti tahun buku 2014 total asset yang dimiliki
sebesar Rp.7,8 miliar, selisih hasil usaha (SHU) Rp.263,8 juta, penjualan
kedelaisebanyak 5.429.763 kilogram dengan nilai Rp.44,5 miliar. Perdagangan
umum Rp.414,5 juta, plastic Rp.72,1 juta, ragi/uniculum Rp.224,7 juta, kridit
barang konsumtif Rp.246,7 juta dan jasa angkutan sebesar Rp87,8 juta serta jasa
alat resepsi Rp1,3 juta.
Pada
kesempatan itu, Primkopti Indramayu memberikan bantuan kepada 12 anak yatim
dari keluarga tidak mampu, bantuan kepada panita pembangunan gedung Ponpes
Al-Mukminin Desa/Kecamatan Lohbener,
Pembangunan Mushola An Nur Desa Tegalsembadra Kecamatan Balongan,
Hadir dalam
kesempatan tersebut, Ketua Kopti Jawa Barat Drs. H. Asep Nurdin, M. Pd, Ketua
Dekopinda Indramayu Drs H Sudika, Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian
dan Perrdagangan Drs Daryan serta Pengawas Primkopti H. Moh Hasyim Junaedi, S.
Ag. M. BA dan undangan lainnya.
BANTUAN – Pada
pelalsanaan RAT ke-34, Primkopti Kabupaten Indramayu memberikan bantuan kepada anak
yatim dari keluarga tidak mampu, pesantren dan mushola. Tampak Ketua Kopti Jawa Barat Drs. H. Asep Nurdin, M. Pddidampingi
Ketua Primkopti Indramayu H. Supriyadi memberikan bantuan kepada anak yatim
dari keluarga tidak mampu. (sapro/deswin)
0 komentar:
Posting Komentar